Saturday, August 6, 2011

TK (Taman Korong-Korong)

Hai! Hari ini gue dikejutkan oleh friend request fb: "Liane Cyank Smuaa". Wow, jarang-jarang ada seorang penyayang sejati seperti Liane ini. Lalu gue mikir, mungkin orang ini yang nyiptain lagu "satu satu, aku sayang ibu. Dua dua, juga sayang ayah. Tiga tiga sayang adik kakak. Satu dua tiga sayang semuanya." Entah judulnya apa, sampai sekarang gue gak tau.

Anak macem apa sih yang jaman sekarang masih dengerin lagu anak-anak? Anak umur 4 tahun aja yang sering nemenin mamanya beli sayur mulutnya udah komat-kamit, "dasar kau keong racun, baru kenal udah ngajak tidur." Mungkin dia pembantu barumu, nak.

Waktu masih kecil, adek gue sering nyetel lagu "Saraswati" di VCD player, lengkap dengan video clipnya. Si Saraswati memakai kostum ketat berwarna hitam-putih dan topeng yang menutupi matanya. Sambil joget-joget dan melawan penjahat, si Saraswati nyanyi, "Saraswati, itu nama panjangku. Rendah hati, itu jadi sifatku. 008 itu nomor sandiku, panggil bila kau perlu!" Mungkin setiap hari ada mas-mas yang sms, "miqum,,, nie Saraswati ea?" saking terkenalnya nomor hape dia. Setiap gue coba buat ngehubungin si Saraswati, selalu ada mbak-mbak yang bilang, "nomor yang anda panggil, belum terdaftar." JLEB, gue sakit hati. Ternyata si Saraswati ngebohongin gue selama ini.

Jaman gue TK, temen-temen gue sering manggil gue "Piara". Tau lagu "Bunda Piara"? Yang liriknya, "bila kuingat kelak, ayah bunda. Bunda piara piara akan daku." Karena nama asli gue Tiara dan nama tersebut mirip dengan kata "piara", mereka jadi sering manggil gue dengan sebutan itu. Please deh coy men bro beb, maksa banget.

 Ada temen TK gue yang namanya Shilla ngerubah namanya sendiri. Pas gue manggil dia, "Shilla, Shil!", dia langsung nengok dan ngomong, "nama aku udah ganti. Aku bukan Shilla, aku Dewi." Apa? Dewi? Gue cekikikan. Pembantu gue waktu itu namanya Dewi. Awalnya dia adalah "Shilla yang mau jadi dokter", sekarang dia berubah menjadi "Dewi yang namanya sama dengan pembantu di rumah Yara". Kasihan Shilla.

Di TK gue ada kolam renangnya. Jangan mikir, "wah keren ya, TK aja udah ada kolam renangnya." Lo gak tau aja warna air kolam renangnya hijau dan banyak daun ngapung di air, sekarang lo tau. Waktu itu entah hari apa gue lupa, pelajaran olah raganya berenang. Sebelum pemanasan, gue udah kebelet pipis. Gue gak ke toilet dengan alesan males. Ya, males. Di akhir nanti kau akan tahu kemalasan itu akan menjadi malapetaka, lihat saja. Pas pemanasan, gue makin kebelet. Gue ngerapetin kaki gue, biar si 'air' bisa ketahan. Tapi usaha gue sia-sia. Gue makin kebelet se-kebelet kebeletnya orang kebelet. Kemudian tiba-tiba....... Currrrr, si 'air' mengalir dengan derasnya. Gue cuma bisa pasrah. Karena gue takut ketauan sama yang lain, gue berusaha berperilaku seperti biasa. Gue ikutin pemanasan, sampai akhirnya salah satu temen cowok gue ada yang ngomong, "Piara, kok kaki kamu basah? Kan belum mulai berenangnya. NGOMPOL ya?" *GLEK* Gue nelen ludah, muka gue merah, "Ngompol? Enggak. Aku tadi abis.. Ehm, abis.." Gue kehabisan kata-kata. "Ih iya Piara ngompol! HAHAHAHAHAHAHAAHA," temen-temen gue ngetawain gue. Sumpah malu banget. Guru olahraga gue juga ikutan ketawa. Aaaaaaaah kenapa dunia ini sangat kejam ya Allah.. Setelah kejadian itu, gue selalu ke toilet kalau gue ngerasa pengen pipis. Belajar dari pengalaman gitu ceritanya.

Saat itu, lagi jaman-jamannya bikin geng. Gue gak mau ketinggalan gaul, gue juga berencana bikin geng. Cara masuk geng gue sebenernya gampang. Lo daftar, lo ngisi data-datanya, dan lo masuk. Ya, DAFTAR. Sok ngartis banget emang gue. Di kertas pendaftarannya, lo harus ngisi nama lengkap, nama panggilan, alamat rumah, tanggal lahir, hobi, cita-cita, makanan dan minuman kesukaan, dan lain-lain. Emangnya data-data itu penting buat gue? Sebenernya enggak, gue cuman pengen keren aja. Lumayan banyak temen gue yang daftar. Dari yang ngisi semua datanya, yang ngisi setengah datanya, dan yang gak ngisi datanya sama sekali dengan alesan........belum bisa baca dan tulis. Lo harus inget kalo kita masih TK.

Oiya, waktu itu, gue naksir sama seorang cowok, namanya Ari. Anaknya ganteng, putih, lucu. Setiap ada orang yang nanya, "kamu suka sama Ari ya?" Gue selalu jawab enggak, karena gue malu. Nah, ini yang dinamakan cinta bayi monyet. Masih segede korong aja udah naksir-naksiran. Mau jadi apa kamu, Yar?

Dulu gue juga sering ikut lomba mewarnai dan menggambar. Gue selalu semangat kalau ada lomba menggambar dan mewarnai, hampir semuanya gue ikutin. Tapi........gue gak pernah menang. Gambar gue pleat-pleot, dan gambar yang gue warnain selalu bolong-bolong. Sangat wajar kalau gue selalu kalah.

Sampai sekarang gue gak pernah ketemu sama temen-temen TK gue, karena TK gue di Jakarta sedangkan gue sekarang tinggal di Cirebon. Kalaupun gue ketemu Ari di jalan atau dimanapun, gue gak akan tau kalau itu Ari yang dulu gue taksir. Gue udah lupa sama muka mereka semua, yang ada cuma foto yang tentu aja merekanya masih segede korong, gak kayak sekarang.
Read More..